Salah
satu sahabat terbaik Riska yaitu Ika, dia berasal dari keluarga
sederhana, Namun pada hari ini sahabatnya Ika tak pernah keliatan lagi,,
hampir sudah 3 minggu ini.
“Ko`
Ika ngga` pernah keliatan? Kemana ya, gak biasanya dia selalu masuk sekolah”.
“Mungkin
sakit” , jawaban dari Mama
“Kalo
begitu coba nanti sore aku ke rumahnya lagi”. Kata Riska sangat bersemangat
Sudah
beberapa kali Riska mengetuk pintu, namun tak ada jawaban dari dalam rumah,
kemudian tiba – tiba muncul orang dari sebelah rumah.
“Ada
apa mbak”, tanya orang lelaki itu
“Saya
mau mencari teman saya , Ika namanya”, jawabnya cepat.
Alangkah
terkejutnya jawaban dari lelaki itu, jika Ika yang selama ini dia kenal dan
menjadi sahabatnya mengontrak di rumah itu, kemudian kembali ke desanya karena
menurut kabar orang tuanya sudah berhenti bekerja akibat di PHK oleh perusahaannya.
Sekembalinya
Riska ke rumah, ia hanya bisa melamun dan tidak bisa berbuat apa – apa. Lantas
ia pun bergegas ingin mencari Ika di desanya.
“Mama,
aku ingin mencari Ika, biarkan dia bisa melanjutkan sekolahnya lagi”, tanyanya.
“Baiklah
kalo itu keinginanmu, mari bergegas dan segera mencari alamat Ika dahulu”,
jawab Mamanya dengan penuh perhatian.
Akhirnya
keinginan Riska terpenuhi, dan selama beberapa jam bertanya – tanya di
tempat pedesaan yang pernah Riska ketahui, bisa menemukan alamat rumah Ika.
Kedatanganya pun disambut haru dan isak tangis oleh keluarganya termasuk Ika.
Pelukan hangat diantara mereka menjadikan persahabatanya semakin erat.
“Ika,
kedatanganku sama keluarga ingin mengajakmu kembali bersekolah sekaligus ikut
kami ke Jakarta lagi”. Kata Riska.
“Soal
sekolah dan biaya apapun, kamu nggak usah khawatir biar saya yang menanggungnya”,
lanjut Papa Riska.
“Baiklah
bila Riska dan Bapak Ibu menghendaki dan memberikan kesempatan itu pada saya,
saya sangat bersyukur dan banyak mengucapkan terima kasih atas kebaikan Riska
dan keluarga”. Jawabnya Ika diselingi haru yang luar biasa.
“terima
kasih banyak Pak, Buk, kami tidak bisa lagi harus memberikan imbalan seperti
apa, karena hanya petani biasa”, lanjutnya Ibu dan Bapak Ika
Lalu
mereka pun kembali berpelukan untuk kembali menyambut Ika menjadi sahabatnya
kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar